Dian Rossana Anggaraini, Ajak Masyarakat Lestarikan Flora di Pulau Bangka Belitung
Dian memasuki
kawasan rawa di wilayah Konservasi Biodiversity Sungai Upang untuk mencari
jenis anggrek langka di Pulau Bangka
Dian Rossana
Anggaraini wanita kelahiran Parimanan Sumatera Barat (56) seorang lulusan
Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang yang mengambil jurusan ilmu
tanah. Sejak tahun 1997 istri dari Yuli Tulistianto ini sudah mengkhawatirkan
keadaan bentang alam di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
Mengapa
demikian? Karena di tahun tersebut keadaan alam disana
mengalami degradasi akibat pertambangan timah dan juga ekspansi pekebunan skala
besar.
Bersama suami
tercinta, Dian menginjakan kakinya di Bangka Belitung tahun 1992. Disana ia
langsung terpesona dengan hutan yang ditumbuhi dengan anggrek yang beraneka
ragam.
Dian bisa
disebut sebagai pecinta anggrek sejak kecil, tumbuh besar dikeluarga pecinta
bunga membuat tekadnya untuk bisa konsisten berada dijalur konsevasi lingkungan.
Ayah Dian memiliki hobi anggrek dan ibunya berprofesi sebagai perangkai bunga.
Dari kesannya
ia melihat tanaman anggrek di Pulau Bangka ini, Dian bersama suaminya
mengelilingi hutan untuk mengumpulkan berbagai jenis anggrek
Wanita
kelahiran 28 Mei 1965 ini berpendapat bahwa “Bangka Belitung ini harus dikenang
akan keanekaragaman floranya, terutama tanaman anggrek. Bukan kenal akan
kerusakan alamnya.” Bersama sang suami, Dian telah mengidentifikasi 97 spesies
di Bangka Belitung.
Setelah ia
melakukan konservasi bersama suaminya, tahun 2000 Dian mulai membentuk wadah
Bangka Flora Society yang mana ini adalah sebuah wadah untuk konservasi Flora
Bangka Belitung.
Dengan adanya
wadah ini, Dian bertujuan mengajak masyarakat untuk melestarikan flora khususnya
di Pulau Bangka Belitung. Dan juga untuk mengedukasi masyarakat bagaimana
pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem secara utuh.
Segala
perjuangannya yang ia lakukan sejak 1992, Dian telah banyak mendapatkan
penghargaan bergengsi. Tahun 2013 Dian Rossana dinobatkan sebagai Pelaku Sumber
Daya Genetik tingkat nasional. Di tahun 2015 Dian mendapatkan penghargaan Kalpataru
dengan kategori sebagai Perintis Lingkungan. Kemudian di tahun berikutnya, 2016
Dian berhasil menerima penghargaan sebagai Pelaku Konservasi Nasional.
Saat
menjalankan konservasi, Dian memiliki 6 pilar yaitu Konservasi Kehati,
Konservasi Energi, Pengelolaan Kawasan yang Lestari, Arsitektur Hijau dan
Transportasi Internal, Konservasi Etika, Seni dan Budaya, dan juga Kaderisasi
Konservasi.
Menurut Dian
setelah ia memperjuangkan konservasi anggrek ini, penghargaan bukan goals yang
harus ia dapatkan. Tetapi membangun kesadaran, kepedulian, dan dukungan dari
seluruh kalangan di Bangka Belitung untuk bisa menjaga dan melestarikan
lingkungan yang ada di Pulau Banga in. Dari kalangan pemerintah hingga
masyarakat.
Upayanya dalam menjaga lingkungan
adalah sebagai contoh untuk masyarakat, dengan mendapatkan berbagai penghargaan
tentu membuat Dian memiliki tanggung jawab untuk selalu mengajak masyarakat
khususnya Kabupaten Bangka agar peduli dengan lingkungan.
“Menanam pohon adalah kegaiatan yang
dapat menyelamatkan kita, karena akan banyak sumber mata air” Tutup Dian
Rossana Dian Rossana Anggaraini
Penulis: Fahmi
Hadianto
Sumber :
Komentar
Posting Komentar