Menjaga Hidup Dengan Tabung Oksigen
Foto By: beritasatu.com |
Wanita paruh baya tersebut tampak tidak berhenti menelpon di
pelataran pintu masuk RSUD Abdul Aziz, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Entah telah berapa banyak orang-orang yang ia hubungi.
Sesekali wanita itu melirik jam tangannya yang menunjukkan
telah siang hari. Mimik wajahnya begitu serius ketika sedang menelpon.
Baru sebentar wanita itu berikan telepon genggamnya ke
ajudannya, tak lama kemudian dimintanya lagi. Ia pun menelpon kembali.
Selain itu, wanita tersebut juga berbincang-bincang dengan
beberapa pekerja layanan kesehatan RSUD Abdul Aziz. Masker dan kaca helm
pelindung Covid-19 tak terlepas meski ia terlihat sangat sibuk hari itu.
Ia: Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie.
Wali Kota Tjhai ingin memastikan ketersediaan tabung oksigen
untuk penanganan pasien Covid-19 bergejala berat di Singkawang sangat cukup.
Wali Kota Tjhai menghubungi para pemilik, penjual, penyedia
tabung oksigen di Kota Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat.
Ia meminta kepastian berapa banyak stok tabung oksigen bagi
kepentingan pasien Covid-19 di kotanya dapat disediakan. Kapan pula hari
dikirimnya.
"Saat itu saya mau jangan sampai RS di Singkawang
kekurangan, apalagi kehabisan tabung oksigen. Saya tidak mau mendengar ada
masyarakat saya kehilangan nyawa karena tidak ada lagi tabung oksigen,"
kata Wali Kota Tjhai, Sabtu sore pekan lalu.
Hari-hari Wali Kota Tjhai usai Idul Fitri 1442 Hijriah atau
Lebaran tahun 2021 memang sangat berat. Kasus Covid-19 melonjak di Kota Seribu
Kuil itu. Singkawang pun dinyatakan kategori zona merah.
Memang pasca-Lebaran tahun 2021, kasus Covid-19 meningkat di
Indonesia. Situasi mencekam. Bahkan membuat pemerintah pusat harus memutuskan
kebijakan PPKM darurat.
Wali Kota Tjhai terus bekerja di tengah keadaan yang sulit
akibat lonjakan kasus Covid-19 di Singkawang.
Ia mengaku, setelah hadir ke kantornya pagi hari, setelah
itu langsung turun ke lapangan mengecek ketersediaan tabung oksigen bagi pasien
Covid-19.
Tak sungkan pula Wali Kota Tjhai menyambangi agen-agen
penyedia tabung oksigen di Singkawang untuk mengetahui apakah mereka sudah
punya stok. Tak peduli lokasinya berada di pelosok pemukiman.
Sampai-sampai, kata Wali Kota Tjhai, rambutnya tampak tidak
rapih lagi akibat rutinnya turun ke lapangan mengecek dan memastikan
ketersediaan tabung oksigen bagi pasien Covid-19.
Tidak mengesankan seorang pejabat pemerintahan atau ibu-ibu
sosialita yang selalu tampil modis penampilannya..
"Yang penting kasus Covid-19 bisa menurun dan
dikendalikan di Singkawang. Saya abdi masyarakat, kesehatan masyarakat adalah
terpenting. Kesehatan dan hidup adalah hak asasi manusia," ujar Wali Kota
Tjhai.
Hal begitu terus dikerjakan Wali Kota Tjhai setiap hari
ketika situasi kasus Covid-19 'mengganas' di Singkawang.
Bahkan, sore sampai malam hari pun Wali Kota Tjhai masih
sering turun memastikan ketersediaan tabung oksigen pasien Covid-19.
Wali Kota Tjhai menunjukkan kerja kemanusiaannya. Tak
sekadar tanggung jawabnya sebagai kepala daerah kepada masyarakatnya.
Sebagai pemimpin, Wali Kota Tjhai menunjukkan integritasnya
menjaga dan melindungi hak hidup warganya.
Upaya Wali Kota Tjhai membuahkan hasil. Semangatnya dalam
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya tidak sia-sia.
Selama keadaan genting dan darurat kasus Covid-19 usai
Lebaran lalu, Kota Singkawang tidak pernah mengalami kekurangan dan kehabisan
tabung oksigen bagi pasien Covid-19.
Tidak pernah tersiar kabar ada warga Singkawang sedang
terpapar Covid-19 mengeluh tak mendapatkan tabung oksigen.
Singkawang memperoleh pasokan 500 lebih unit tabung oksigen
dari penyedia di Pontianak. Berkat kerapnya ia menghubungi distributor tabung
oksigen.
Sampai-sampai, pernah jam 5.30 WIB Wali Kota Tjhai menelpon
penyedia tabung oksigen di Pontianak supaya mempercepat pengiriman ke
Singkawang. Mungkin saat kantuk mata masih terasa, tapi Wali Kota Tjhai telah
bekerja demi masyarakatnya.
Wali Kota Tjhai bukan sekadar memperlihatkan kerja dengan
dedikasi. Tapi juga menggunakan hati.*
Komentar
Posting Komentar