Sekotak Nasi Untuk Hati
Orang tua mana yang tak sedih jika sang buah hati yang disayangi jatuh sakit. Semua orang tua di dunia, sepertinya sepakat jika rasa sakit yang diderita sang buah hati dipindahkan saja ke orang tua.
Biarkan orang
tua yang merasakan sakitnya, asal sang anak tercinta terlihat ceria kembali,
bermain bersama teman-temannya, lahap makan atau hanya sekedar tersenyum lebar.
Kira-kira seperti itulah gambaran orang tua yang ingin anaknya sembuh dari
sakit apapun.
Namun, dalam menjalani hidup yang fana ini, takdir Tuhan memang harus diterima dengan
lapang dada. Tidak sedikit, anak terlahir dengan ketidaksempurnaan. Di antara
sekian banyak anak yang lahir ke dunia, sebagian mereka harus menderita Atresia
Bilier.
Ya, salah satu jenis kelainan yang terjadi pada saluran
metabolisme dimana saluran dari hati ke kantung empedu tidak terbentuk normal.
Sialnya, penyakit gangguan hati ini sifatnya kronis, progresif, dan yang
membuat hati ayah-bunda semakin pedih, Atresia Bilier baru diketahui ketika
bayi mungil dan menggemaskan itu sudah lahir.
Saya rasa, sebagiaan orang tua patut berterima kasih pada
Dyah Putri Ambarwati. Wanita anggun berhijab dan berkacamata ini, mengabdikan
diri memberikan pertolongan kepada penderita
Atresia Bilier.
Wanita berhati emas, yang juga seorang ASN di Kementerian
Kesehatan RI ini menggagas langsung
"Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi" yang merupakan cikal bakal
lahirnya Yayasan Rumah Satu Hati.
Panggilan hati, menjadi alasan wanita berhati dan suara lembut ini memilih, menjadi ‘pelayan’ penderita Atresia Bilier bahkan menjadi bagian hidupnya.
Apa yang
dilakukan Dyah sudah bisa menjadi contoh mulia, untuk tetap berbuat baik pada
siapapun. Sosok Dyah adalah orang tua bagi semua anak yang terlahir kurang
beruntung itu. Yayasan Rumah Satu Hati membantu anak-anak penderita Atresia Bilier.
Setiap pagi menjelang, Dyah selalu bersiap dengan sejumlah
nasi kotak yang dibuatnya. Nasi kotak yang dibawa itu, kemudian dikirimkan ke
pemesan di lingkungan tempatnya bekerja. ‘Kotak Amal’ nasi kotak Dyah lah,
denyut hati penderita Atresia Bilier bersandar.
‘Kotak Amal’ itu, dibandrol Rp10 ribu, dana yang dikumpulkan
dari hasil penjualan diperuntukkan sepenuhnya untuk anak-anak penderita atresia
bilier. Mulia sekali!
“Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai” pribahasa itu
mungkin tepat disematkan untuk sosok Dyah. Memberikan dampak sosial yang sangat
tinggi, Dyah berhasil menjadi 10 besar kategori PNS Inspiratif dalam ajang
Anugerah ASN 2020 yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Semoga bisa menjadi contoh untuk kita
semua. Panjang umur untuk hal-hal baik. (*)
Penulis : Maulana Yusuf
Komentar
Posting Komentar