Kegigihan Mengubah Kampung Jadi Destinasi Eksotik
Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Tanah Khatulistiwa.
Dikenal juga dengan julukan Negeri Burung Enggang serta Kota Seribu Sungai.
Pasti mengetahui bahwa di Kota Pontianak dilalui oleh Sungai
Kapuas. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia mencapai 1.143
kilometer.
Sungai yang membelah Kota Pontianak dan wilayah lainnya di
Kalimantan Barat. Masyarakat Pontianak khususnya dan Kalimantan Barat
menjadikan Sungai Kapuas sebagai andalan menyokong kehidupan sehari-hari.
Dari mulai mencuci, kebutuhan air, mandi, bahkan sampai
bermukin pun banyak masyarakat di Pontianak di pelataran tepi Sungai Kapuas.
Kondisi seperti itulah yang membuat Kelurahan Bansir Laut,
Kota Pontianak, bertekad mendayagunakan potensi Sungai Kapuas menjadi lokasi
yang nyaman dan indah untuk dikunjungi.
Keinginan tersebut diwujudkan Lurah Bansir Laut, Arno,
dengan mengubah wajah Gang Mendawai, yang kebetulan letaknya berada di tepi
Sungai Kapuas, kini menjadi areal wisata yang layak.
"Dulu di belakang Gang Mendawai, yang di tepi sungai
itu, sangat tidak teratur. Dapat dianggap kotor dan seperti lokasi tidak
terurus. Sungai di Gang Mendawai menjadi banyak sampah," kata Lurah Arno,
Jumat (10/9/2021).
Arno kemudian menggebrak. Ia berpikir inovatif dengan
merancang lahirnya sebuah kampung yang asri, indah, bersih, elok serta eksotik.
Sekaligus bermanfaat bagi warga sekitar untuk menambah penghasilan.
Lantas terciptalah Kampung Caping.
Ya, Kampung Caping. Lurah Arno menghadirkan suatu konsep
kampung yang masyarakatnya produktif sebab ada aktivitas sehari-hari membuat
caping --topi berbentuk bundar kerucut dari bahan daun mengkuang dan biasa
dipakai petani ke sawah.
Pada akhirnya, warga di Kampung Caping Gang Mendawai
mempunyai penghasilan tambahan dari karya caping mereka yang dijual.
Dengan kebijakannya, Lurah Arno menyulap hadirnya suatu
kampung yang kini berwarna-warni terhias banyak xaping di sepanjang jalan
pelataran Sungai Kapuas Gang Mendawai.
Lurah Arno berhasil membuat Kampung Caping mempunyai
karakter khas sehingga dikenal sekarang sebagai destinasi wisata unggulan di
Kota Pontianak.
Mulai bermunculan kafe-kafe di pinggiran sungai, seperti
yang terkenal kafe terapung sebab memanfaatkan perahu sebagai tempat wisata
kuliner mengapung di atas Sungai Kapuas.
Sebagian werga Gang Mendawai pun memanfaatkan perubahan
Kampung Caping dengan mengelola bisnis jasa penyewaan kano. Sehingga wisatawan
yang datang dapat tertarik bermain kano di tengah lebarmya Sungai Kapuas.
Kampung yang dulu terkesan amburadul saat ini telah hilang
berkat kerja keras Lurah Arno. Di sepanjang jalan Kampung Caping bakal kita
temukan pemandangan eksotik bunga-bunga terpampang.
Tak sekadar itu saja, Lurah Arno dengan inovasi kebijakannya
membangun sebuah rumah perpustakaan dan wahana kreatif anak-anak di Kampung
Caping.
Lurah Arno ingin anak-anak sebagai generasi penerus kelak
dapat membuat Kampung Caping lebih indah lagi karena mereka cerdas dan berjiwa
kreatif.
Lurah Arno dan Kampung Caping yang berubah telah membuktikan
bahwa segala hal dapat dilakukan menjadi lebih baik jika dikerjakan dengan
integritas, optmis, kebersamaan dan kesabaran.
Itulah yang membuat Indonesia tangguh dan terus tumbuh.*
Komentar
Posting Komentar